Hukum Roh Kehidupan




Truth Daily Enlightenment show

Summary: Seperti yang pernah dijelaskan bahwa sebenarnya kalimat “Roh yang memberi hidup” dalam Roma 8:2 terjemahan dari nomos tou pneumatos tes zoes en Kristo Iesou (νόμος τοῦ πνεύματος τῆς ζωῆς ἐν Χριστῷ Ἰησοῦ).  Kalimat ini sukar dipahami maksudnya sebab sukar menerjemahkannya, tetapi kalimat ini bisa berarti “hukum roh kehidupan di dalam Kristus Yesus”. Dari kalimat ini dikemukakan adanya hukum roh kehidupan. Kata kehidupan dalam teks aslinya adalah zoe (ζωή), yang selain berarti hidup atau kehidupan juga berarti the state of one who is possessed of vitality or is animate (keadaan seseorang yang memiliki vitalitas atau menghidupkan atau menggerakkan atau menggelorakan).<br> Hukum roh kehidupan menunjukkan adanya tatanan dalam “masalah roh atau kodrat hidup seseorang”. Hukum ini berkenaan dengan adanya roh dalam arti hasrat atau gairah yang menghidupkan atau memberi perubahan dalam kodrat hidup manusia. Untuk mengalami sebuah perubahan dari manusia yang berkodrat dosa menjadi berkodrat Ilahi ada mekanismenya dalam tatanan atau hukum yang ketat. Tidak bisa terjadi atau berlangsung dengan sembarangan. Dalam hal ini, nampak betapa Allah adalah Pribadi yang tertib dengan tatanan yang cerdas. Dia, bukan Allah tanpa tatanan dan hukum, sehingga bertindak sembarangan. Di sepanjang zaman, kapanpun dan di mana pun nampak keagungan dan elegan tatanan-Nya tersebut. Tatanan Tuhan dapat mengikuti perkembangan zaman. Hanya Allah seperti ini yang ada di Alkitab. Tatanan Allah pasti sangat logis dan realistis, tidak bersifat mistik yang tidak masuk akal.<br> Seseorang tidak dapat mengalami pembaharuan dalam roh atau perubahan kodrat tanpa anugerah dalam Yesus Kristus serta melalui pergumulan seperti yang dialami oleh Paulus (Rm. 7-8). Ada hukum atau tatanan yang mengatur sehingga bisa terjadinya pembaharuan roh. Pembaharuan roh tidak dapat terjadi atau berlangsung secara otomatis. Paulus sendiri harus mengupayakan untuk menundukkan pikirannya dengan sungguh-sungguh kepada hukum kesucian Allah sekalipun tubuhnya masih ada dalam kodrat dosa. Kesediaan untuk menundukkan dirinya kepada hukum kesucian Allah secara terus menerus oleh pimpinan Roh Kudus menghasilkan perubahan dari kodrat dosa menjadi kodrat Ilahi.<br> Terkait dengan hal ini, Paulus berbicara mengenai pembaharuan roh di dalam Efesus 4:22-24 sebagai berikut: yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. Pembaharuan  roh sama artinya dengan perubahan dari kodrat dosa ke kodrat Ilahi. Perubahan ini tidak dapat terjadi secara mistis, spektakuler atau seperti sebuah mukjizat, tetapi sebuah proses panjang. Inilah tatanan atau hukum yang ditetapkan Tuhan, yang disebut hukum roh kehidupan. Hukum roh kehidupan adalah hukum atau tatanan di mana seseorang yang mau mengalami pembaharuan roh harus mengalami proses yang dipimpin oleh Roh Kudus.<br> Orang percaya yang memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus dapat memperoleh roh dalam arti hasrat atau gairah seperti yang ada pada Roh Kudus atau yang juga ada dalam diri Tuhan Yesus. Kalau seseorang hidup menurut roh itu, maka ia memiliki gairah atau hasrat seperti Roh Kudus atau seperti Tuhan Yesus. Roh itu akan menjadi satu dalam diri orang percaya, menjadi miliknya secara permanen sampai kekekalan, tidak pernah lepas dari kehidupannya. Dari hal ini, seseorang dapat mengenakan kodrat Ilahi secara permanen. Orang percaya seperti ini disebut dalam Roma 8:9 sebagai memiliki roh Kristus. Roh Kristus dalam konteks ini bukan roh-Nya Tuhan Yesus, tetapi gairah atau hasrat yang juga ada pada diri Tuhan Yesus. Orang yang menurut roh, sehingga memiliki roh Kristus, dapat melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaan-Nya seperti Yesus.<br>