Bukan To Do Tapi To Be




Truth Daily Enlightenment show

Summary: Ada gereja-gereja yang memiliki tujuan pelayanan agar jemaat diberkati Tuhan dalam usahanya, bisnis atau pekerjaannya menjadi maju, keluarga harmonis, anak-anak berhasil dalam studi dan karir, serta mendapat jodoh yang baik sesuai kemauan orang tua, semua anggota keluarga sehat-sehat, kalau ada yang sakit segera Tuhan sembuhkan, bila ada persoalan dalam kehidupan Tuhan segera menolong, hidup bisa dijalani lebih mudah dan bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa anak-anak Allah itu beruntung seperti yang mereka lihat dengan ukuran keberhasilan yang dipaparkan tersebut.<br> Kelihatannya tujuan pelayanan ini benar, tetapi sebenarnya salah. Tujuan pelayanan bukanlah pemenuhan kebutuhan jasmani. Untuk pemenuhan kebutuhan jasmani, manusia tanpa agama pun bisa mengatasinya. Mereka yang bukan orang Kristen dapat mempertahankan hidup (survive), bahkan bisa lebih maju dan berlimpah dalam pemenuhan kebutuhan jasmani. Orang-orang tanpa Kristus pun dapat mempertahankan hidupnya, walau ada di suatu wilayah yang sering dihampiri gempa, sumber alam yang terbatas dan berbagai kesulitan lain. Tetapi mereka dapat membangun negara yang maju dan masyarakat yang makmur. Harus diingat Bapa adalah Allah yang adil, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar (Mat. 5:45).<br> Pemenuhan kebutuhan jasmani dan hidup rumah tangga haruslah diselesaikan dengan tanggung jawab. Bila seseorang hendak hidup layak, memiliki sandang, pangan dan papan yang memadai, maka ia harus bekerja keras, rajin, jujur, hemat, serta menegakkan pinsip ekonomi yang baik. Kalau orang tidak mengenal Allah bisa “diberkati”, terlebih lagi anak-anak Allah, pasti diberkati oleh Tuhan. Kalau seseorang mau sehat, ia harus menjaga kesehatan dengan pola makan yang baik, olah raga, tidur teratur dan pola hidup yang tertib. Kalau seseorang mau memiliki keluarga yang harmonis maka ia harus menegakkan prinsip-prinsip hidup berkeluarga seperti yang Tuhan ajarkan. Pemenuhan kebutuhan jasmani yang seharusnya dijawab dengan tanggung jawab, tidak boleh dijawab dengan doa seorang pendeta.<br> Tujuan pelayanan yang salah seperti yang dikemukakan di atas bisa membuat rencana Tuhan tidak dikenali oleh umat-Nya. Banyak orang Kristen tidak mengenali apa isi dan tujuan kehidupan yang dikehendaki oleh Bapa di surga. Bertahun-tahun mereka menjadi orang Kristen, bahkan turut serta mengambil bagian dalam pelayanan, tetapi belum mengerti bagaimana seharusnya hidup sebagai anak tebusan Tuhan yang benar. Anak tebusan adalah mereka yang berkategori bukan berasal dari dunia ini, dimuridkan untuk mewarisi Kerajan Surga.<br>  <br> Banyak aktivitas rohani dan kegiatan gereja yang disebut sebagai pelayanan, ternyata bukan atau belum benar-benar menyentuh esensi pelayanan yang Tuhan Yesus maksudkan. Esensi pelayanan yang Tuhan ajarkan adalah bagaimana setiap orang yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus menerjemahkan percayanya dalam perbuatan seperti teladan iman Abraham (iman tanpa perbuatan seperti tubuh tanpa roh) antara lain:<br> Pertama, memindahkan hati dari dunia ini ke dalam Kerajaan Surga, ini berarti tidak mengharapkan memiliki dan menikmati dunia seperti anak-anak dunia menikmatinya, sebab di mana ada harta kita, di situ hati kita berada (Mat. 6:19-22). Harus diingat bahwa “cinta uang adalah akar segala kejahatan” (1Tim. 6:10). Kekayaan membuat seseorang tidak akan dapat mengerti Firman Tuhan (Mat. 13:22-23; Luk. 16:11 kata harta yang sesungguhnya di ayat ini adalah alethinos, yang berarti kebenaran).<br> Kedua, memberi diri sepenuhnya bagi proses pendewasaan agar Tuhan bisa meng“kloning” orang percaya sampai stage memperagakan pribadi Kristus, bukan hanya seperti Yesus, tetapi memperagakan kehidupan Yesus (Gal. 2:19-20). Dalam hal ini setiap orang percaya harus hidup tidak bercela dalam kesucian seperti yang Tuhan Yesus teladankan. Menjadi orang saleh di mata Tuhan adalah tujuan pelayanan yang ...