Kebaikan Umum Terlebih Dahulu




Truth Daily Enlightenment show

Summary: Kebaikan secara umum adalah kebaikan yang telah dimiliki orang kaya yang mengingini hidup kekal dalam Matius 19:16-26. Orang yang datang kepada Tuhan Yesus dan menginginkan hidup kekal ini adalah seorang yang telah melakukan hukum Taurat sejak masa mudanya. Orang seperti ini hidupnya berkualitas tinggi secara umum. Ia sudah memiliki hidup yang berkualitas tinggi dalam ukuran manusia. Tentu saja ia termasuk orang saleh di mata manusia. Tetapi ia merasa masih kurang, itulah sebabnya ia bertanya kepada Tuhan Yesus, apalagi yang kurang untuk memiliki hidup yang kekal lebih dari apa yang telah dicapainya? Ternyata yang kurang adalah memiliki hidup yang kekal atau hidup yang berkualitas menurut Tuhan. Untuk itu ia harus menjual segala miliknya, membagikan kepada orang miskin dan datang kepada Tuhan Yesus untuk mengikut Tuhan. Mengikut Tuhan Yesus berarti mengikuti jejak hidup Tuhan Yesus.<br> Selama ini ia telah memiliki jejak hidup sebagai orang beragama yang saleh. Ia telah memiliki gambar yang baik di mata manusia. Tetapi ia merasa belum puas. Ia merasa masih ada gambar diri yang lebih baik dari yang telah dicapainya. Kemudian Tuhan Yesus mengemukakan bagaimana memiliki hidup kekal atau hidup yang berkualitas tinggi, lebih dari yang dapat dicapai orang-orang beragama pada umumnya. Dalam hal ini jelas sekali bahwa Tuhan menghendaki agar orang percaya bukan saja menjadi baik, tetapi sempurna (Mat. 5:48). Inilah manusia unggul menurut Tuhan yang sama dengan gambar diri yang ideal yang dikehendaki dan dirancang Allah.<br> Memang langkah awal proses penyempurnaan untuk memiliki gambar diri yang ideal dimulai dari menjadi manusia yang baik secara umum terlebih dahulu, setelah itu barulah dapat menjadi manusia unggul dengan gambar diri yang ideal.  Kebaikan secara umum ini antara lain: memiliki kejujuran, kesantunan dan beretika, sehat jasmani, cerdas berpikir, tidak ceroboh dalam mengambil keputusan, rajin dan giat bekerja, hemat, bertanggung jawab dalam tugas, sopan dalam tutur kata, bisa mengatur keuangan pribadinya, produktif dan berguna di tempat kerja, memiliki prestasi dalam studi, karir maupun dalam bidang lainnya, bersosialisasi dengan baik, tidak membuat onar tetapi membawa kesejahteraan dan ketentraman, memiliki toleransi yang tinggi terhadap orang lain dan berbagai aspek,  menggunakan lidahnya dengan baik, menguasai diri dan mampu mengontrol perasaan dengan seksama, tidak mengingini milik orang lain dan lain sebagainya. Orang-orang yang memiliki kebaikan secara umum ini biasanya tidak atau kurang memiliki kesulitan dalam hidup berumah tangga, ekonomi dan kesehatan jasmaninya. Jadi kalau seseorang terus menerus mengalami problem rumah tangga, kesulitan ekonomi dan kesehatan, maka ia patut memeriksa diri dengan seksama.<br> Mengapa harus memiliki kebaikan secara umum terlebih dahulu? Sebab manusia harus menjadi manusia yang cukup memadai, yaitu baik dalam berbagai aspek hidupnya atau manusia yang sehat dalam seluruh aspek hidupnya, barulah kemudian dapat dibangun menjadi manusia yang ideal dalam gambar dirinya. Manusia yang utuh maksudnya adalah manusia yang pikirannya atau mentalnya sehat, jasmaninya sehat dan lingkungan juga mendukung. Lingkungan yang mendukung bukan berarti harus keadaan yang berlimpah materi, tanpa masalah dan menyenangkan. Tetapi kondisi yang kondusif menurut Tuhan untuk pemulihan gambar diri. Kondisi yang kondusif artinya bukan seorang yang kecanduan alkohol, narkoba, tidak hidup dalam perzinaan apalagi pelacuran, memiliki norma kesantunan yang baik atau memadai dan lain sebagainya. <br> Dalam pertimbangan Tuhan, ternyata juga ada kondisi-kondisi tertentu yang efektif dapat mengubah dan membentuk seseorang menjadi pribadi seperti yang dikehendaki-Nya. Tuhan mengijinkan seseorang dalam keadaan yang sulit dalam berbagai aspek, di mana hal itu terjadi tidak selalu karena kesalahan atau kejahatannya. Tuhan sering mengijinkan orang percaya dalam situasi tertentu demi terbangunnya gambar diri yang s...