Makhluk Yang Mengenal Dirinya




Truth Daily Enlightenment show

Summary: Hanya manusia makhluk yang memiliki kemampuan untuk mengenal dirinya sendiri dan kemampuan menentukan keadaannya. Makhluk lain tidak ada yang memiliki kemampuan ini. Belajar mengenal diri dan memahami bagaimana seharusnya menjadi manusia yang sesuai rancangan Penciptanya, sebenarnya sama dengan usaha untuk memanusiakan manusia, sebab kejatuhan manusia ke dalam dosa membuat manusia telah tidak menjadi manusia seperti yang dikehendaki Penciptanya. Sejatinya, kalau kita melihat kehidupan sebagian besar manusia hari ini, kita tidak menemukan manusia yang sesungguhnya yang dikehendaki oleh Allah. Manusia yang ada sekarang adalah manusia produk gagal. Kegagalan itu bukan karena Penciptanya, tetapi karena manusia itu sendiri. Kerusakan produk ini dimulai dari Adam dan Hawa yang tidak menuruti kehendak serta rancangan Allah.<br> Manusia yang dikehendaki Tuhan adalah manusia yang memiliki gambar diri seperti yang Tuhan kehendaki. Jadi, kalau manusia belum menjadi manusia seperti yang dikehendaki Tuhan berarti ia belum menjadi manusia yang ideal menurut Tuhan.  Sebelum Tuhan menciptakan manusia, Tuhan telah membuat rancangan mengenai “model” manusia yang diinginkan-Nya. Tidak mungkin Tuhan menciptakan tanpa rancangan. Seperti yang diinformasikan Alkitab bahwa dalam penciptaan manusia, Tuhan menciptakan dengan musyawarah (Kej. 1:26). Manusia dirancang untuk menjadi pribadi menurut rupa dan gambar Allah sendiri. Manusia juga diciptakan dalam keadaan bisa menentukan nasib dan masa depannya. Manusia memiliki kehendak bebas. Keadaan inilah yang membuat manusia memiliki keputusan dan pilihannya sendiri. Ternyata manusia memilih menjadi produk yang gagal.<br> Selain mengenal dirinya sendiri, manusia juga mampu merubah diri dan mengubah keadaan sekelilingnya. Itulah sebabnya kalau kita belajar mengenai gambar diri, hal ini dimaksudkan agar kita bukan saja mampu mengenal diri kita sendiri, tetapi juga mengusahakan diri agar menjadi manusia seperti yang dikehendaki oleh Tuhan Sang Pencipta sehingga mampu mengubah keadaan, mengubah keadaan diri kita dan lingkungan kita, baik manusia maupun alamnya. Dalam hal ini yang dibutuhkan adalah mengenal diri dengan jujur, memahami bagaimana manusia yang dikehendaki Tuhan. Seorang yang belajar mengenal siapa dirinya (siapa manusia), berarti ia bersedia menerima panggilan untuk bertobat dan diperbaharui agar menjadi manusia yang sesuai dengan rancangan-Nya. Semua orang pasti memiliki konsep gambar diri di dalam hidupnya dan harapan atau cita-cita akan menjadi apa dirinya nanti.<br> Dari seluruh sikap hidup seseorang, apa yang dihasrati dan cita-citanya nampaklah konsep gambar dirinya. Sulitlah seseorang menyembunyikan konsep gambar dirinya di mata manusia lain. Di sini sebenarnya gambar diri seseorang akan sangat mudah terbaca oleh sesamanya. Berkenaan dengan hal ini, Tuhan Yesus berkata bahwa dari buahnya kita mengenal seseorang (Mat. 7:16). Dari seluruh tindakan hidup seseorang nampak peta kehidupan seseorang.<br> Gambar diri seseorang juga tidak bisa dipisahkan dari pemahamannya mengenai kehidupan. Konsepnya mengenai kehidupan yang dimiliki seseorang sangat memengaruhi dan menentukan gambar dirinya. Ide-ide yang diserap seseorang akan menjadi pemikiran dan pemikiran akan menjadi sebuah konsep. Konsep yang dimiliki merupakan substansi dari jiwa yang membangun gambar diri. Misalnya, kalau seseorang menganggap bahwa nilai tertinggi kehidupan adalah harta, maka ketika memiliki banyak harta maka ia merasa dirinya sukses atau terhormat. Kalau ia miskin, maka ia merasa diri gagal, tidak berarti dan bisa-bisa minder. Selanjutnya, ia akan memburu kekayaan agar ia menjadi “sosok orang kaya”, sebab baginya menjadi orang kaya adalah bentuk keberhasilan kehidupan.<br> Ketika Tuhan Yesus mengajarkan kebenaran, maka kebenaran itu membangun konsep gambar diri yang benar menurut Tuhan dan apa yang Tuhan kehendaki; bisa menjadi apa setiap individu menurut Dia atau sesuai dengan rencana-Nya.