Menukar Hak Kesulungan




Truth Daily Enlightenment show

Summary: Kesempatan untuk menemukan gambar diri sesuai kehendak dan rancangan Allah, hanya diberikan kepada umat Perjanjian Baru. Umat Perjanjian Lama tidak memiliki kesempatan ini dan mereka tidak sanggup untuk melakukannya, karena mereka tidak memiliki kuasa untuk hidup sebagai anak-anak Allah (Yoh. 1:2-13). Fasilitas keselamatan belum diberikan kepada umat Perjanjian Lama. Kuasa untuk hidup sebagai anak-anak Allah adalah kemampuan untuk hidup dalam pimpinan roh (Rm. 8:14). Dan Tuhan hanya menyediakan paket ini untuk orang yang percaya di zaman anugerah. Jadi kalau seseorang hanya mau hidup baik-baik saja menurut ukuran umum, maka ia tidak perlu menjadi orang Kristen. Orang Kristen adalah manusia yang dipanggil untuk mencapai standar kesucian dan kebenaran Tuhan.<br> Orang Kristen sebenarnya adalah orang-orang yang terpanggil untuk menjadi manusia yang unggul. Oleh sebab itu Tuhan menghendaki kita mempersoalkan hal ini lebih dari mempersoalkan segala sesuatu. Memburu menjadi manusia unggul di hadapan Tuhan, tidak membuat seseorang menjadi aneh dan sama sekali tidak mengganggu kegiatan hidup kita setiap hari. Tuhan pasti menolong kita dalam masalah pemenuhan kebutuhan jasmani, agar kebutuhan jasmani tidak mengganggu perjuangan untuk mencapai standar kesucian dan kebenaran Tuhan yang unggul. Tuhan Yesus mengatakan agar orang percaya memiliki kebenaran melebihi ahli Taurat dan orang Farisi, yaitu melebihi tokoh-tokoh agama (Mat. 5:20). Yang dimaksud dengan kebenaran di sini adalah kebenaran yang bertalian dengan tingkah laku, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan (cara berpikir, renungan hati).<br> Banyak orang lebih mengingini rumah, mobil, kehormatan, pangkat dan fasilitas lain yang serba terbaik menurut ukuran orang-orang bodoh (Luk. 12:15-21). Kebodohan itu barulah disadari ketika seseorang menutup mata, ternyata ia miskin dalam keabadian. Kalau hal ini dilakukan oleh orang-orang Kristen, berarti ini adalah suatu tindakan menukar hak kesulungannya dengan semangkuk makanan (Ibr. 12:16-17). Orang Kristen memiliki karunia sulung Roh, artinya bisa sempurna seperti Tuhan Yesus. Orang yang gagal mencapainya karena fokus dan orientasinya tidak pada perkara-perkara rohani, berarti menukar hak kesulungannya.<br> Penyesalan atas hal ini hanya bisa digambarkan dengan ratap tangis dan kertak gigi. Jadi, kalau Tuhan berfirman: kumpulkan harta di surga, itu dimaksudkan agar kita membenahi jiwa kita untuk diisi kebenaran Tuhan dan mengganti segala yang busuk yang ada di dalam jiwa dengan kebenaran Tuhan. Hal ini berkenaan dengan nasihat Tuhan untuk mengumpulkan harta di surga dalam khotbah Tuhan Yesus di Bukit (Mat. 5-7), yaitu ketika Tuhan meletakkan dasar moral untuk umat Perjanjian Baru. Bila jiwa seseorang diisi kebenaran Tuhan, maka ekspresi dari jiwa yang bersih tersebut pasti dirasakan oleh manusia di sekitarnya.<br> Proses keselamatan dalam Yesus Kristus pada dasarnya adalah proses menjadikan manusia unggul bagi Tuhan. Manusia unggul adalah manusia sesuai rancangan semula. Keunggulan ini bukan diukur oleh nilai-nilai bendani atau materi. Ukuran keunggulan di sini adalah ukuran Tuhan. Jadi tidak seorang pun berhak menghakimi sesamanya dan menilai dari ukurannya sendiri. Untuk menemukan nilai keunggulan ini seseorang harus belajar kebenaran Firman Tuhan. Dengan belajar kebenaran Firman Tuhan maka seseorang mengenal pribadi Tuhan Yesus yang merupakan prototipe manusia yang dikehendaki oleh Allah.  Dalam hal ini ayat-ayat Perjanjian Lama tidak bisa menjadi tolok ukur kehidupan iman Kristen. Kalau pun kita mengambil ayat dari Perjanjian Lama, maka kita harus melihat konteksnya dengan seksama. Dari pemahamannya terhadap kebenaran Akitab Perjanjian Lama seseorang menemukan gambar diri secara umum. Tetapi ayat-ayat Perjanjian Baru memuat kebenaran untuk menemukan gambar diri yang ideal. Seseorang harus bergumul dengan Tuhan setiap hari guna menemukan gambar diri secara khusus yang dikehendaki dan direncanakan Allah.<br>